Read more: http://www.oktri.co.cc/2011/05/cara-menampilkan-hanya-judul-artikel.html#ixzz1tzDV1VPb

Minggu, 06 Mei 2012

bahaya peluk pinggang pasangan.....

Kemesraan sepasang kekasih, apakah itu suami istri atau sepasang muda mudi yang sedang berpacaran, biasanya diwujudkan dalam bentuk kedekatan fisik, salah satu caranya adalah memeluk pinggang istri atau pacar ketika berjalan bersama.

Bagi si Istri atau seorang gadis pelukan suami atau pacar merupakan wujud kasih sayang yang tulus sehingga dirasakan kedamaian dan kesejukan karena merasa terlindungi. Tapi tahukah sang Istri atau seorang gadis bahwa dibalik pelukan mesra di pinggang terdapat bahaya besar yang merupakan bom waktu, jika saatnya tiba akan meledak menghancurkan segala angan, impian dan kedamaian, bahkan bila tidak segera diatasi da[pat menghancurkan kerukunan rumah tangga.

Kok bisa begitu?
Ya iya lah, sebab:...................
Pinggang yang ramping membentuk lekuk bak gitar adalah kebanggaan seorang wanita dan dambaan seorang pria, maka berbagai macam cara dilakukan seorang wanita untuk menjaga agar pinggangnya tetap ramping dan seksi.  Wanita jaman sekarang melakukan berbagai macam upaya mempertahankan kerampingan pinggangnya, ada diet, ada senam aaerobik, senam sex, dan macam-macam upaya. Semuanya dilakukan untuk menjaga bentuk pinggang agar tetap "Nggitar". Lain sekarang lain dulu, Wanita Jawa jaman dulu dalam upaya menjaga agar pinggang tetap ramping menggunakan benting, mereka tak kenal senam, diet dan sebangsanya tetapi ternyata upaya yang mudah, murah meriah itu cukup sukses mempertahankan kerampingan bentuk pinggang.

Permasalahannya adalah sampai kapan seorang wanita jaman sekarang dapat mempertahankan kerampingan bentuk pinggangnya ? Paling banter sampai punya 2 anak, bahkan banyak yang baru punya satu anak, pinggang yang dulunya ramping kaya towon kemit berubah bentuk seperti tawon madu, jika tidak diperhatikan secara saksama tidak jelas mana pantat, mana pinggang, bahkan dari jauh kelihatan pantat semua. 

Jika sudah demikian hati-hatilah wahai kaum istri, perhatikan baik-baik sikap suami anda ketika berjalan bersama. Jika dulu ketika pinggangmu ramping suami begitu bangga memeluk pinggangmu, sekarang sudah tidak mau lagi berjalan bersama dengan penuh kemesraan memeluk pinggang. Bahkan jalannyapun mulai menjaga jarak.. 

Ketika pinggang istrinya masih ramping jalan berdua ke rumah mertua yang kebetulan jalannya agak becek, si suami begitu mesra menggandeng istri takut terpeleset dan jatuh, si istri dituntun demikian rupa sambil tak henti-hentinya  Bilang , "Ati-ati ya cayang, ..."

Setelah punya dua anak pinggang istrinya  semakin bengkak, berjalan ke rumah mertua gerimis jalannya becek dan sempit , istri menggendong si kecil, tangan yang satu pegang payung, tangan yang lain menenteng rantang berisi oleh-oleh. Suami jalan di belakang istri, menuntun  anaknya yang gede sambil merokok. Pas diatas selokan yang melintang jalan setapak dan hanya diberi dua batang bambu, si istri terpeleset jatuh ke selokan, rantang berikut isinya tumpah berhamburan, sedangkan anaknya yang dalam gendongan terjerembab ke selokan. Eh si suami di belakang bukannya segera menolong malah bilang " Matane ora melek!!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar