Kemesraan sepasang
kekasih, apakah itu suami istri atau sepasang muda mudi yang sedang berpacaran,
biasanya diwujudkan dalam bentuk kedekatan fisik, salah satu caranya adalah
memeluk pinggang istri atau pacar ketika berjalan bersama.
Bagi
si Istri atau seorang gadis pelukan suami atau pacar merupakan wujud kasih
sayang yang tulus sehingga dirasakan kedamaian dan kesejukan karena merasa
terlindungi. Tapi tahukah sang Istri atau seorang gadis bahwa dibalik pelukan
mesra di pinggang terdapat bahaya besar yang merupakan bom waktu, jika saatnya
tiba akan meledak menghancurkan segala angan, impian dan kedamaian, bahkan bila
tidak segera diatasi da[pat menghancurkan kerukunan rumah tangga.
Kok
bisa begitu?
Ya iya
lah, sebab:...................
Pinggang
yang ramping membentuk lekuk bak gitar adalah kebanggaan seorang wanita dan
dambaan seorang pria, maka berbagai macam cara dilakukan seorang wanita untuk
menjaga agar pinggangnya tetap ramping dan seksi. Wanita jaman sekarang
melakukan berbagai macam upaya mempertahankan kerampingan pinggangnya, ada
diet, ada senam aaerobik, senam sex, dan macam-macam upaya. Semuanya dilakukan
untuk menjaga bentuk pinggang agar tetap "Nggitar". Lain sekarang
lain dulu, Wanita Jawa jaman dulu dalam upaya menjaga agar pinggang tetap
ramping menggunakan benting, mereka tak kenal senam, diet dan sebangsanya
tetapi ternyata upaya yang mudah, murah meriah itu cukup sukses mempertahankan
kerampingan bentuk pinggang.
Permasalahannya
adalah sampai kapan seorang wanita jaman sekarang dapat mempertahankan
kerampingan bentuk pinggangnya ? Paling banter sampai punya 2 anak, bahkan
banyak yang baru punya satu anak, pinggang yang dulunya ramping kaya towon
kemit berubah bentuk seperti tawon madu, jika tidak diperhatikan secara saksama
tidak jelas mana pantat, mana pinggang, bahkan dari jauh kelihatan pantat
semua.
Jika
sudah demikian hati-hatilah wahai kaum istri, perhatikan baik-baik sikap suami
anda ketika berjalan bersama. Jika dulu ketika pinggangmu ramping suami begitu
bangga memeluk pinggangmu, sekarang sudah tidak mau lagi berjalan bersama
dengan penuh kemesraan memeluk pinggang. Bahkan jalannyapun mulai menjaga
jarak..
Ketika
pinggang istrinya masih ramping jalan berdua ke rumah mertua yang kebetulan
jalannya agak becek, si suami begitu mesra menggandeng istri takut terpeleset
dan jatuh, si istri dituntun demikian rupa sambil tak henti-hentinya
Bilang , "Ati-ati ya cayang, ..."
Setelah
punya dua anak pinggang istrinya semakin bengkak, berjalan ke rumah
mertua gerimis jalannya becek dan sempit , istri menggendong si kecil, tangan
yang satu pegang payung, tangan yang lain menenteng rantang berisi oleh-oleh.
Suami jalan di belakang istri, menuntun anaknya yang gede sambil merokok.
Pas diatas selokan yang melintang jalan setapak dan hanya diberi dua batang
bambu, si istri terpeleset jatuh ke selokan, rantang berikut isinya tumpah
berhamburan, sedangkan anaknya yang dalam gendongan terjerembab ke selokan. Eh
si suami di belakang bukannya segera menolong malah bilang " Matane ora
melek!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar