Read more: http://www.oktri.co.cc/2011/05/cara-menampilkan-hanya-judul-artikel.html#ixzz1tzDV1VPb

Minggu, 06 Mei 2012

bahaya peluk pinggang pasangan.....

Kemesraan sepasang kekasih, apakah itu suami istri atau sepasang muda mudi yang sedang berpacaran, biasanya diwujudkan dalam bentuk kedekatan fisik, salah satu caranya adalah memeluk pinggang istri atau pacar ketika berjalan bersama.

Bagi si Istri atau seorang gadis pelukan suami atau pacar merupakan wujud kasih sayang yang tulus sehingga dirasakan kedamaian dan kesejukan karena merasa terlindungi. Tapi tahukah sang Istri atau seorang gadis bahwa dibalik pelukan mesra di pinggang terdapat bahaya besar yang merupakan bom waktu, jika saatnya tiba akan meledak menghancurkan segala angan, impian dan kedamaian, bahkan bila tidak segera diatasi da[pat menghancurkan kerukunan rumah tangga.

Kok bisa begitu?
Ya iya lah, sebab:...................
Pinggang yang ramping membentuk lekuk bak gitar adalah kebanggaan seorang wanita dan dambaan seorang pria, maka berbagai macam cara dilakukan seorang wanita untuk menjaga agar pinggangnya tetap ramping dan seksi.  Wanita jaman sekarang melakukan berbagai macam upaya mempertahankan kerampingan pinggangnya, ada diet, ada senam aaerobik, senam sex, dan macam-macam upaya. Semuanya dilakukan untuk menjaga bentuk pinggang agar tetap "Nggitar". Lain sekarang lain dulu, Wanita Jawa jaman dulu dalam upaya menjaga agar pinggang tetap ramping menggunakan benting, mereka tak kenal senam, diet dan sebangsanya tetapi ternyata upaya yang mudah, murah meriah itu cukup sukses mempertahankan kerampingan bentuk pinggang.

Permasalahannya adalah sampai kapan seorang wanita jaman sekarang dapat mempertahankan kerampingan bentuk pinggangnya ? Paling banter sampai punya 2 anak, bahkan banyak yang baru punya satu anak, pinggang yang dulunya ramping kaya towon kemit berubah bentuk seperti tawon madu, jika tidak diperhatikan secara saksama tidak jelas mana pantat, mana pinggang, bahkan dari jauh kelihatan pantat semua. 

Jika sudah demikian hati-hatilah wahai kaum istri, perhatikan baik-baik sikap suami anda ketika berjalan bersama. Jika dulu ketika pinggangmu ramping suami begitu bangga memeluk pinggangmu, sekarang sudah tidak mau lagi berjalan bersama dengan penuh kemesraan memeluk pinggang. Bahkan jalannyapun mulai menjaga jarak.. 

Ketika pinggang istrinya masih ramping jalan berdua ke rumah mertua yang kebetulan jalannya agak becek, si suami begitu mesra menggandeng istri takut terpeleset dan jatuh, si istri dituntun demikian rupa sambil tak henti-hentinya  Bilang , "Ati-ati ya cayang, ..."

Setelah punya dua anak pinggang istrinya  semakin bengkak, berjalan ke rumah mertua gerimis jalannya becek dan sempit , istri menggendong si kecil, tangan yang satu pegang payung, tangan yang lain menenteng rantang berisi oleh-oleh. Suami jalan di belakang istri, menuntun  anaknya yang gede sambil merokok. Pas diatas selokan yang melintang jalan setapak dan hanya diberi dua batang bambu, si istri terpeleset jatuh ke selokan, rantang berikut isinya tumpah berhamburan, sedangkan anaknya yang dalam gendongan terjerembab ke selokan. Eh si suami di belakang bukannya segera menolong malah bilang " Matane ora melek!!!"

TEKNOLOGI BENIH

BENIH MERUPAKAN BAGIAN YANG SANGAT VITAL BAGI KEBERADAAN TANAMAN, BENIH ADALAH AWAL MULA DAN CIKAL BAKAL ADANYA SUATU TANAMAN, KARAKTERISTIK BENIH JUGA  AKAN SANGAT BERPANGARUH TERHADAP PENYEBARAN SUATU TANAMAN.BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM MEMPELAJARI MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BENIH.

  1. DORMANSI
  2. INDEKS VIGOR
  3. KADAR AIR BENIH
  4. KEMURNIAN BENIH
  5. PENGUJIAN BENIH
  6. VIABILITAS BENIH

UNTUK MELIHAT FILE, SILAHKAN KLIK PADA JUDUL DIATAS...

SEMOGA BERMANFAAT,,, 

Jumat, 04 Mei 2012

pengaruh unsurhara makrodan mikro

LAPORAN PRAKTIKUN
NUTRISI TANAMAN
PENGARUH UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
PADA PERTUMBUHAN TANAMAN
 










Disusun Oleh:

ODI M.S. NUGROHO            A1L009066
 



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2011
I.    PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Seperti manusia, tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant nutrient).  Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.  Melalui fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfer yang kadarnya sangat rendah, ditambah air diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari.  Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman.
Tanamanan dapat tumbuh dengan sehat dan subur jika tanah sebagai tempat media tumbuhnya dapat menyediakan unsur hara dan air dalam jumlah yang cukup. Tanaman mengambil unsur hara dalam bentuk kation dan anion dari larutan air tanah atau langsung dari kompleks koloid liat humus dengan pertukaran ion.  Tidak semua unsur hara terdapat dalam bentuk kation atau anion dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman. Sebagian besar terdapat dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman yaitu terikat sebagai senyawa penyusun bahan organik dan pada mineral tanah.
Tubuh tanaman itu sebagian besar terdiri atas tiga unsur, yaitu C 43,6%, O 44,4 % dan H 6,2 %. Unsur-unsur ini diambilnya dari udara berupa CO2 dan O2 serta dari tanah berupa H2O. Tanaman tak mungkin hidup dengan ketiga unsur ini saja, ia memerlukan unsur-unsur lain lagi yang sangat penting untuk pembentukan bermacam-macam protein, lemak dan zat-zat organik lainnya. (Dwidjoseputro. 1978)
Unsur-unsur yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman disebut dengan unsur-unsur essensial yang terbagi lagi menjadi unsur hara makro dan mikro.  Yang disebut unsur hara essensial adalah unsur yang sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain.  Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur lain akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali.  Di samping itu, umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu hara akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.  Gejala ini akan hilang apabila hara tanaman ditambahkan ke dalam tanah atau diberikan lewat daun.  Kandungan hara dalam tanaman berbeda-beda, tergantung pada jenis hara, jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenis tanah, dan pengelolaan tanaman.

B.    Tujuan
            Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat :
1.   Mengkaji gejala dan pengaruh defisiensi unsur hara makro terhadap pertumbuhan tanaman.
2.   Mengkaji gejala dan pengaruh defisiensi unsur hara mikro terhadap pertumbuhan tanaman.







II.              TINJAUAN PUSTAKA
            Menurut Lakitan (1993), jumlah kebutuhan unsur hara dikaitkan dengan kebutuhan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan baik. Jika unsur hara kurang tersedia, maka tentu pertumbuhan tanaman akan terhambat. Sebagai patokan kasar, batas konsentrasi unsur hara dalam jaringan tumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan tertekan sebesar 10% dari pertumbuhan maksimum disebut sebagai “batas kritis” bagi unsur hara tersebut. Suatu tumbuhan dapat dikatakan kekurangan (deficient) unsur hara tertentu jika pertumbuhan terhambat, yakni hanya mencapai 80% dari pertumbuhan maksimum, walaupun semua unsur hara esensial lainnya tersedia berkecukupan. Pada konsentrasi yang terlalu tinggi, unsur hara esensial dapat juga menyebabkan keracunan bagi tumbuhan. Jadi bukan hanya logam berat yang dapat meracuni tumbuhan.
Jika ketersediaan unsur hara essensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya.  Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang, atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis atau nekrosis pada berbagai organ tanaman (Lakitan, 2001).
Gejala defisiensi yang terlihat pada tanaman tidak selalu mudah ditentukan.  Karena gejala ini dapat pula terjadi sebagai akibat serangan penyakit ataupun gejala-gejala gangguan pada pertumbuhan, yang gejalanya hampir sama bahkan sama.  Selanjutnya gejala desisiensi baru terlihat pada keadaan yang sudah lanjut.  Hal ini akan dapat dilihat lebih jelas bila dilakukan analisa / uji tanah dan uji tanaman.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama.  Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman.  Di samping itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dua unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Menurut Darmawan (1983) Berbagai peranan unsur hara dalam tanaman yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut :
1.     Membentuk molekul – molekul atau bagian – bagian penting dari tanaman.
2.     Mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma.
3.     Sebagai penyangga yang berpengaruh terhadap kemasaman sel.
4.     Pengaruh antagonistik unsur – unsur.
5.     Sebagai katalisator dalam reaksi enzimatik.
6.     Beberapa zat hara dalam jumlah berlebihan dapat merupakan racun bagi tanaman, misalnya Cu, Zn, dan Fe.
7.     Membentuk tekanan osmotik (dalam bentuk larutan).
Empat peranan penting dari hara minerla di dalam tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Suseno, 1974) :
1.     Sebagai penyusun molekul organik yang komplex terutama dalam makro molekul.
2.     Membantu peranan enzima, mendekatkan enzim dan subtrat dalam pembentukan kompleks enzim-substrat ,terutama unsur-unsur mikro.
3.     Mempertahankan keseimbangan ion, yaitu antara kation-kation bervalensi satu dan dua. Hal itu penting untuk mempertahankan  permeabilitas diferensial dari membran.
4.     Berperan dalam sistem oksidasi-reduksi karena sifat valensinya yang dapat berubah, sebagai contoh besi dan tembaga.



III.            METODE PRAKTIKUM

1.       ALAT DAN BAHAN

a)     Pasir dan tanah
b)     Polibag
c)     Benih jagung
d)     Alat ukur / Penggaris
e)     Timbangan analitik
f)      Oven
g)     Alat tulis
h)     Pupuk N,P,K dan Mamigro

2.       PROSEDUR KERJA

a)     Persiapkan media tanam sesuai perlakuan.
b)     Tanam benih jagung pada media yang sudah dipersiapkan, 1 atau 2 biji perlubang.
c)     Berikan pupuk sesuai perlakuan.
d)     Siram dengan air secukupnya.
e)     Lakukan penyiraman secara berkala selama pemeliharran sampai mencapai masa pertumbuhan tertentu.
f)      Lakukan pemberian mamigro sesuai jadwal perlakuan.
g)     Diamati variable pengamatan.

3.       VARIABEL PENGAMATAN

a)     Tinggi tanaman
b)     Jumlah daun dan warna daun
c)     Luas daun
d)     Bobot basah dan bobot kering
e)     Diameter batang
f)      Kandungan klorofil
III.            HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
(terlampir)

B.      Pembahasan
Pertumbuhan suatu tanaman tingkat tinggi tidak lepas dari pengaruh berbagai faktor.  Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah cahaya, bantuan mekanik, panas, udara, air, dan unsur hara (Buckman dan Brady, 1982).  Unsur-unsur hara yang dimaksud adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman yang tersedia dalam bentuk yang dapat diserap tanaman, dalam konsentasi optimum bagi pertumbuhan, dan unsur-unsur tersebut harus berada dalam suatu keseimbangan.  Namun tidak semua unsur-unsur dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.  Beberapa unsur yang ditemukan di dalam tubuh tumbuhan, malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti Al, Cd, Ag, dan Pb.
Tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan cukup unsur hara esensial, baik unsur hara esensial makro maupun mikro. Dari empat belas unsur esensial yang diperoleh tanaman dari tanah, enam diantaranya digunakan dalam jumlah yang relatif besar, karena itu unsur inilah yang pertama-tama mendapat perhatian.  Unsur tersebut ialah nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Bila terdapat kekurangan unsur hara essensial, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya.  Gejala kekurangan unsur hara ini dapat dilihat baik dari terhambatnya pertumbuhan akar, batang, maupun daun.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama.  Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman.  Di samping itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dua unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Foth (1988) memiliki kriteria lain yang digunakan untuk memantapkan pentingnya unsur hara tanaman adalah :
1.     Keharusan bagi tanaman untuk melengkapi siklus hidupnya, dan
2.     Keterlibatan secara langsung dalam menyediakan makanan bagi tanaman, terpisah dari pengaruh yang mungkin dalam memperbaiki beberapa kondisi yang tidak sesuai dalam tanah atau media untuk budidaya.
Unsur-unsur hara yang telah tersedia di sekitar perakaran tanaman selanjutnya melalui suatu proses tertentu dapat diserap ke dalam akar tanaman.  Lebih lanjut lagi Hardjowigeno (1987) menambahkan bahwa dalam proses ini ada dua hal yang perlu diketahui yaitu :
  1. Diperlukan energi metabolik.
  2. Proses penyerapan unsur hara merupakan proses yang selektif (memilih unsur tertentu).
Gejala defisiensi yang diperlihatkan oleh tanaman jagung sangat mencolok sehingga sangat penting digunakan untuk menentukan kebutuhan tanaman akan unsur hara, tidak hanya untuk tanaman jagung, tetapi juga untuk tanaman lainnya pada pergiliran tanaman yang sama. Telah diketemukan bahwa ketika tanaman jagung menderita akibat kekurangan unsur hara esensial, semua tanaman lain pada pergiliran deengannya juga akan menanggapi terjadinya defisiensi unsur hara.
1.       NITROGEN
Nitrogen merupakan penyusun berbagai senyawa organik pada tanaman. Sebagai unsur esensiil pada protein, ia dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan yang hidup. Tanaman jagung menggunakan lebih banyak nitrogen daripada unsur hara tambahan yang lain.
Jika ketersediaan nitrogen di tanah relatif rendah, keadaan yang agak kering bisa sangat mendorong kekurangan nitrrogen, beberapa sebabnya adalah : pertama, selama musim kering ketika air tanah naik/menguap, nitrat juga naik/menguap; kedua, karena lapisan tanah atas mengering, maka membatasi daerah penyerapan unsur hara makro, karena akar tanaman tidak dapat berfungsi di tanah yang kering.
Nitrogen diperlukan untuk merangsang pertumbuhan yang cepat. Kekurangan nitrogen pada tanaman muda dicirikan oleh tanaman yang tumbuhnya kerdil , kurus dan warna daunnya hijau muda kekuningan. Terjadinya hal ini bisanya dapat dihindari deengan pemberian pupuk yang mengandung nitrogen lengkap dosis tinggi saat tanam. Kehilangan nitrogen dari pemupukan ditemukan sangat menghambat pertumbuhan dan menjadikan keterlambatan munculnya malai bunga jantan selama 10 hari.
Ketika kekurangan nitrogen terjadi pada pertumbuhan tanaman selanjutnya, terutama selama pertumbuhan dewasa, gejala tertentu agak berkembang. Ketika kemampuan tanah untuk menyediakan nitrogen lebih rendah daripada kebutuhan nitrrogen harian tanaman, terjadi pemindahan nitrogen dari jaringan tua kepada jaringan yang lebih muda. Ujung daun terbawah adalah yang pertama memperlihatkan gejala kehilangan klorofil yang merupakan pigmen berwarna hijau. Jika tetap terjadi defisiensi nitrogen, warna kuning akan melebar ke tulang daun membentuk pola huruf V dengan tepi daun sisanya berwarna hijau. Selanjutnya seluruh daun berubah menjadi kuning dan proses berjalan pada tanaman dari daun satu ke daun yang lainnya. Variasi warna kuning yang berbeda bisa terlihat pada kira-kira 3 sampai 4 daun suatu tanaman pada suatu waktu. Pada beberapa kejadian, penuningan bisa terjadi pada seluruh daun dan tidak memperlihatkan tanda berbentuk pola huruf V. Hal ini sering ditemui ketika defisiensi terlihat menonjol sebagai akibat kondisi kekeringan ringan. Beberapa hari setelah jaringan tanaman yang berwarna kuning mati, daun berubah menjadi coklat dan mengering. Kematian daun terbawah sering terlihat seperti meranggas dan bisa terjadi pada kondisi basah atau kering.
2.       FOSFOR
Dapat diketahui dengan pasti bahwa semua sel dalam tumbuhan berisi senyawa fosfor. Fosfor adalah unsur penting bagi sel yang dapat mempengaruhi terhadap peningkatan hasil tanaman. Fosfor dipusatkan di dalam jaringan yang tumbuh, yaitu di ujung akar dan tunas. Fosfor juga ditemukan di dalam inti biji yang sedang tumbuh. Saat tanaman jagung mulai masak maka akan sangat membutuhkan fosfor. Biji yang tumbuh akan mengumpulkan nutrisi ini dengan bantuan jaringan yang sudah dewasa. Oleh karena itu, fosfor sangat penting untuk perkembangbiakan tanaman.
Sulit untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu yang menunjukkan kekurangan fosfor pada tanaman jagung. Pertumbuhan yang terhambat dan lambatnya pemasakan tanaman adalah gejala-gejala penting. Khususnya saat unsur-unsur hara yang lain seperti nitrogen dan kalium tersedia pada jumlah yang cukup.
Terhambatnya pertumbuhan, biasanya terjadi pada bibit yang masih muda. Di tenggara, pada fase vegetatif awal, pupuk P sangat diperlukan, walaupun tanahnya mengandung fosfor dalam jumlah yang sedang sampai tinggi. Tanggapan ini mungkin terbukti meningkat sampai pada tahap silking, tetapi hasil akhir dari tanggapan ditemukan hanya pada tanah yang rendah fosfor. Kemampuan penyerapan dari sistem perakaran yang luas pada jagung dan kenyataannya bahwa jagung normalnya masak pada usia sebulan atau dua bulan sebelum berakhirnya musim semi dapat merupakan alasan yang masuk akal untuk kekurangan respon dari hasil akhir.
Akibat dari defisiensi fosfor pada penundaan pemasakan adalah terutama perlu diperhatikan selama tahap pollinasi. Saat silks muncul perlahan, jenis yang tidak sempurna dari tiap tongkol dihasilkan. Misalnya tongkol yang memiliki tepungsari yang tidak sempurna dan menunjukkan baris-baris dari bibit yan tidak sempurna. Tongkol menjadi cacat jika tanaman kekurangan fosfor selama fase pertumbuhan. Titik yang tersusun tidak teratur pada baris dan biji.
3.       KALIUM
Penelitian menunjukkan kalium sangat erat kaitannya deengan produksi gula, pati, serat dan proten pada tanaman. Sejauh yang diketahui saat ini, kalium tidak masuk secara permanen ke dalam komposisi dari beberapa bahan organik. Kalium dibutuhkan dalam semua proses pertumbuhan sel tanaman dan juga mempengaruhi laju respirasi. Kalium membantu menjaga tanaman dari kehilangan air selama terjadi kekeringan dan mengurangi dampak buruk akibat suhu rendah. Garam kalium siap dipindakan dari satu bagian tanaman ke bagian tanaman yang lain, dan karena perpindahan ini gejala kekurangan kalium terlihat pertama kali pada daun yang tua. Bagian yang lebih muda dari tanaman menerima kalium dari bagian yang lebih tua.
Garam kalium dibutuhkan pada jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan normal tanaman jagung dari waktu pembenihan sampai tanaman dewasa dan generasi selanjutnya disiapkan untuk pembentukan benih yang baru. Tanaman jagung yang sehat selalu mengandung garam kalium dalam jumlah besar pada jaringan tanamannya baik pada tahap pembenihan maupun pada tanaman menjelang masak.
Persediaan kalium tersedia dalam tanah dapat menjadi sangat kekurangan pada beberapa tahap pertumbuhan tanaman jagung. Tanda-tanda defisiensi dapat muncul pada saat masih berupa biji atau tanaman muda atau bahkan tanda-tanda ini tidak terlihat sampai tanama menjelang masak. Gejala-gejala ini akan menjadi jelas sesuai dengan kenampakan yang muncul pada tahap pertumbuhan tanaman yang berbeda.
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum acara I maka didapat hasil untuk tiap variabel pengamataan masing – masing dimana pada tanaman jagung yang ditanam pada media tanah maupun pasir, untuk variabel berupa tinggi tanaman didapat hasil bahwa tinggi tanaman yang paling baik dan optimal berada pada tanaman jagung yang mendapat perlakuan berupa K1P2M1 yang menunjukkan pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan  yang lainnya. Kemudian berdasarkan variabel lebar daun kami memeperoleh hasil pertumbuhan yang paling baik diantara beberapa faktor perlakuan, ternyata pemberian pupuk dengan dosis K1P4M1 lebih baik pertumbuhannya lebar daun yang dihasilkan. Sedangkan untuk panjang daun, berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa untuk pertumbuhan panjang daun ternyata masih ditunjukkan oleh tanaman yang diberikan faktor perlakuan berupa pupuk dengan dosis K1P2M1. Untuk variabel pengamatan berupa diameter batang hasil pengamatan yang kita peroleh adalah dimana untuk perlakuan berupa pupuk K1P4M1 menunjukkan hasil yang paling baik tingkat pertumbuhan diameter batangnya dibandingkan dengan pemberian perlakuan yang  lainnya. Untuk jumlah daun didapat bahwa pertumbuhan daun yang paling baik dan optimal berada pada tanaman jagung yang mendapat perlakuan berupa K1P1M0 optimal diantara faktor perlakuan yang lainnya. Sedangkan untuk pengamatan berupa warna daun, pada dasarnya masing – masing perlakuan menunjukkan hasil yang relaif sama yakni menghasilkan warna hijau. Pemberian pupuk ini pengaruh terhadap pertumbuhan berbeda-beda, dikarenakan berbagai faktor, diantaranya adalah faktor lingkungan, kandungan unsur hara dalam tanah,dan keadaan air.
Pertumbuhan tanaman pada media pasir dan tanah terlihat berbeda. Pada media pasir menunjukan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pada media pasir, dal ini dikarenakan karena pengaruh air. Pada media pasir air yang tertampung dapat dengan mudah dilewatkan sedangkan pada media tanah,air menggenag selain itu juga dapat memacu pertumbuhan jamur patogen sehingga pertumbuhan tanaman terganggu bahkan banyak yang mati padamedia tanah.
Dari sekian banyak tanaman jagung yang ditanam baik itu pada media tanam berupa tanah maupun media tanam berupa pasir, ternyata ada beberapa tanaman jagung yangtidak mengalami proses pertumbuhan hal itu bisa jadi dikarenakan karena ada beberapa faktor penyebab yang menyebabkan mengapa tanaman jagung tersebut tidak tumbuh. Faktor yang pertama bisa jadi karena pada saat proses perkecambahan berlangsung ternyata kadar air yang terkandung didalam media tanam sangat tinggi sehingga mengakibatkan biji yang seharusnya tumbuh malah menjadikan biji jagung tersebut busuk dan proses metabolisme pun tak dapat berlangsung. Disamping itu faktor penyebab yang lain adalah karena biji jagung tersebut dimakan oleh hama sekitar pertanaman itu diletakkan. Setelah kelompok kami memeriksa beberapa polybag yang ditanami jagung ternyata beberapa biji hilang dari media penanaman.
Pemberian mamigro juga cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, pada perlakuan pemberian maigro pertumbuhanya terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan mamigro. Mamigro adalah pupuk daun komplit yang pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang terdiri dari unsur hara makro seperti : N, P dan K serta terdapat unsur hara mikro seperti Cu, Co, B, Mo, Mg, Zn, dan unsur-unsur hara lainnya yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Keistimewaan Mamigro :
  • Larut dalam air lebih sempurna.
  • Cepat diserap oleh tanaman.
  • Dapat dicampur dengan pestisida lain.
  • Tidak menggumpal.
  • Kemasan botol plastik lebih aman.
  • Meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen





V.  KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1)     Tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan cukup unsur hara esensial, baik unsur hara esensial makro maupun mikro.
2)     Bila terdapat kekurangan/ devisiensi unsur hara essensial, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya.
3)     Pada praktikum perlakuan yang menunjukan rata-rata pertumbuhan terbaik adalah K1P2M1, hal ini tidak terlepas dari faktor lingkungan yang ada.


B. Saran
1)     Asisten dalam menjelaskan lebih diperinci dan diperjelas sehingga praktikan tidak bingung dalam melakukan praktikum
2)     Alat-alat laboraturium lebih diperlengkap, (timbangan analitik hnya 2 ? ) sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan seefektif dan efisien.
3)     Dalam pengaturan jadwal hedaknya lebih bijaksana. Ujian tanpa harus memikirkan laporan






DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Dr. Ir. Januar dan Baharsjah, Dr. Ir. Justika S.  1983.  Dasar-Dasar
            Fisiologi Tanaman.  Semarang : Suryandaru Utama
Dwidjoseputro, D.1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia, Jakarta.

Fitter, A. H dan Hay, R. K. M.  1994.  Fisiologi Lingkungan Tanaman.  Yogyakarta :UGM Press
Lakitan, Benyamin . 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Grafindo persada. Jakarta.
Loveless, A.R. 1991. Prinsip- Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Salisbury, Frank B dan Ross, Cleon W.  1995.  Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung : ITB

Rabu, 02 Mei 2012

cara perbanyakan sirih merah yang efektif





Perbanyakan tanaman sirih merah umumnya sama dengan perbanyakan tanaman  famili Piper yaitu dengan stek maupun cangkok. Sirih merah diperbanyak dengan penyetekan atau pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. 
Penyetekan dapat dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di kurangi sebagian atau dibuang seluruhnya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun. agar mendapatkan hasil yang maksimal perlu perlakuan khusus sebelum ditanam di media tanah.
pencangkokan juga dapt dilakukan pada sirih merah ini. untuk mencangkok sirih merah tidak perlu mengupas kulit sperti pada unmunya mencangkok pohon buah-buahan. pencangkokan hanya dilakukan dengan membungkus akar dengan media.
semoga bermanfaat....

untuk info lebih lajut bisa hubungi saya ...atau tinggalkan comennnn
terima order bibit dan daun sirih merah basah maupun kering

Senin, 13 September 2010

sirih merah untuk kesehatan dan kecantikan

SIRIH merah sering ditanam atau dipelihara sebagai tanaman hias. Maklum, tanaman yang masuk dalam keluarga piperaceae ini menarik dipandang mata. Tapi kegunaannya tak sebatas menarik mata dan memperindah halaman atau taman. Sirih Merah juga punya manfaat yang besar, baik terhadap kesehatan maupun kecantikan.
Sudah sejak dulu, sirih merah digunakan oleh para leluhur kita untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Di Jawa, misalnya, sirih merah digunakan untuk menyembuhkan ambeien, keputihan, dan menghilangkan bau mulut. Kandungan alkaloid dianggap berfungsi sebagai antimikroba ( Herbal Sirih Merah). Di China, sirih digunakan untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal.

Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan jenis yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning, dan sirih merah. Sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam keluarga piperaceae. Tanaman ini tumbuh merambat di pagar atau pohon. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukaan daun mengilap dan tidak merata ( Teh Sirih Merah). Daun yang subur berukuran 10 cm dan 5 cm. Bila dipegang, daun terasa tebal, dan kaku (tidak lemas).
Sirih Merah cenderung tumbuh di tempat teduh. Misalnya, di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. Kalau tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik ( Teh Sirih Merah). Batangnya pun tumbuh gemuk. Tapi bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya, bila terlalu banyak kena air, akar dan batangnya akan membusuk. Yang membedakannya dengan sirih hijau adalah bila daunnya disobek, akan keluar lendir. Seperti sirih hijau, rasa sirih merah pun pahit getir ( Teh Merah). Namun aromanya lebih wangi dibandingkan dengan sirih hijau.
Menurut dr Prapti Utami, konsultan dan penulis buku, secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan penyakit diabetes miilitus, mencegah hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah liver, radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus kulit ( Teh Merah). Itu karena sirih merah mengandung sejumlah senyawa aktif, antara lain flavonoid dan polevenolad yang bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik dan antiinflamasi.
Seperti yang sudah dikatakan, Teh Sirih merah bisa dimanfaatkan untuk mengobati diabetes dan menurunkan hipertensi. Dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari, kadar gula darah akan turun sampai pada tingkat yang normal. Teh Sirih merah dalam bentuk Herbal Sirih Merah juga bisa mengobati asam urat, kencing manis, maag, dan kelelahan. Ini telah diuji oleh Klinik Herbal Center di Yogyakarta. Pasien sembuh dari diabetes karena mengonsumsi teh Herbal Sirih merah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di dalam daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, pcymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada. Karvakrol bersifat desinfektan, antijamur, sehingga bisa digunakan sebagai obat antiseptik untuk menghilangkan bau mulut dan keputihan. Eugenol bisa mengurangi rasa sakit, dan tanin mengatasi sakit perut. Sirih merah banyak digunakan di Klinik Herbal Center sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multifungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan. Herbal Sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia, maupun ekstrak kapsul.

Klasifikasi Sirih Merah

Klasifikasi Sirih Merah
Piper crocatum
Indonesia:
Sirih merah
Piper crocatum
Sirih Merah
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Magnoliidae
                         Ordo: Piperales
                             Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
                                 Genus: Piper
                                     Spesies: Piper crocatum Ruiz & Pav.